Iklan Periode Satu Tahun Tayang

Jumat, 26 Desember 2025

PTP Nonpetikemas Pastikan Pelayanan Operasional Pelabuhan Tetap Optimal di Periode Natal dan Tahun Baru

 


MPN News, Jakarta  - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) memastikan seluruh layanan operasional pelabuhan tetap berjalan optimal selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Komitmen ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga kelancaran arus barang serta mendukung kesinambungan rantai logistik nasional.


Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTP Nonpetikemas, Dwi Rahmad Toto, menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiagakan sumber daya manusia, peralatan, serta sistem pendukung operasional di seluruh cabang yang tersebar di 11 pelabuhan di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kegiatan bongkar muat, receiving, dan delivery tetap berjalan aman, lancar, dan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.


“Momentum pergantian tahun tidak mengurangi komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Seluruh terminal nonpetikemas PTP Nonpetikemas siap beroperasi dengan pengaturan jadwal kerja dan pengamanan yang telah disesuaikan,” ujar Toto.


Selama periode Natal dan Tahun Baru, PTP Nonpetikemas juga memperkuat koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk otoritas pelabuhan, aparat keamanan, dan mitra kerja, guna mengantisipasi potensi peningkatan aktivitas maupun kendala operasional di lapangan.


Selain kesiapan operasional, perusahaan turut mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan kerja (K3) serta kepatuhan terhadap prosedur operasional standar di seluruh lini pelayanan. Pengawasan dilakukan secara berlapis untuk memastikan seluruh aktivitas berjalan sesuai ketentuan.


Dengan kesiapan melayani sepenuh hati, PTP Nonpetikemas berharap dapat terus menjadi mitra terpercaya bagi pengguna jasa dalam mendukung kelancaran distribusi logistik nasional, sekaligus membuka tahun 2026 dengan kinerja operasional yang andal dan berkelanjutan.


(Redaksi MPM News).

Kamis, 25 Desember 2025

TIRT Lanjutkan Transformasi ke Bisnis Angkutan Laut Babak Baru Perseroan untuk Peroleh Pendapatan Berkelanjutan

 



MPN News, Jakarta, 17 Desember 2025PT Tirta Mahakam Resources Tbk (“TIRT”), emiten di sektor angkutan laut dalam negeri, melanjutkan transformasi bisnis dengan memfokuskan kegiatan usahanya pada layanan angkutan laut guna memastikan kegiatan operasional berjalan secara lancar, efektif, dan efisien.

 

Sebagai bagian dari transformasi, Perseroan melakukan penguatan struktur operasional dan tata kelola perusahaan melalui optimalisasi aset, peningkatan efisiensi, serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap pengambilan keputusan bisnis, guna menjaga kinerja yang berkelanjutan.

 

Saat ini, seluruh armada Perseroan yang berjumlah 20 kapal beroperasi penuh (fully occupied) dengan fokus pada pemenuhan kontrak berjalan dengan wilayah operasional di Kendawangan, Kalimantan Barat, dan Berau, Kalimantan Timur. Perseroan masih menghadapi defisiensi modal yang cukup besar, sehingga langkah perbaikan kondisi keuangan akan dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

“Perseroan memandang bisnis angkutan laut dapat memberikan pendapatan yang berkesinambungan. Fokus operasional saat ini diarahkan pada pemenuhan kontrak yang telah diperoleh dengan mengoptimalkan utilitas armada yang dimiliki,” ujar Presiden Direktur PT Tirta Mahakam Resources Tbk, Tham Arvin Setyanto, sambil menutup acara Paparan Publik.


(Redaksi  MPN News Jkt). 

Rabu, 24 Desember 2025

Nelayan Purworejo Optimistis KNMP Akan Sejahterakan Desa

 


MPN News,  PURWOREJO 24 Desember 2025 - Dua lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terus menunjukkan progres di kisaran 70 - 80 persen. Para nelayan sudah tak sabar menantikan operasional program prioritas KKP tersebut yang diprediksi akan selesai pembangunannya di awal tahun 2026.


Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan meninjau langsung lokasi pembangunan KNMP di Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag, dan Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi. Pembangunan di dua lokasi menyerap lebih dari 150 pekerja yang berasal dari warga sekitar serta pekerja konstruksi dari wilayah lain di Pulau Jawa.


“Fasilitas yang disiapkan lengkap sekali disini, ada gudang beku, sampai bengkel kapal juga. Ini nanti kalau sudah beroperasi harus benar-benar bisa dimanfaatkan ya,” ujar Zulkifli Hasan di lokasi, Selasa (23/12).


KKP menggelontorkan dana lebih dari Rp 40 miliar untuk pembangunan dua KNMP di Kabupaten Purworejo. Fasilitas perikanan yang disiapkan mulai dari kantor pengelola, kios perbekalan melaut, bengkel kapal, gudang beku, bale pelatihan, shelter coldbox, shelter perbaikan jaring, rumah genset, kios kuliner, hingga menyiapkan 10 unit kapal beserta mesinnya di masing-masing titik untuk membantu para nelayan. 


Di KNMP Jatimalang, KKP membangun pabrik slurry ice yang siap menghasilkan butiran es super halus untuk dibawa nelayan melaut. Es jenis ini dibuat menggunakan air laut, dan dinginnya lebih kuat sehingga mutu ikan benar-bener terjaga selama nelayan berada di laut dari pagi hingga siang hari.


Selain itu, KNMP Jatimalang sudah terintegrasi dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Sembari pembangunan berjalan, KKP juga menyiapkan fasiltas pelengkap yang dibutuhkan seperti mobil thermo king, peralatan bengkel, hingga alat-alat kantor seperti laptop dan printer yang akan digunakan oleh koperasi dalam mengelola fasilitas KNMP nantinya.


“Kita ingin teman-teman nelayan ini punya hasil produksi yang maksimal sehingga ikan-ikan yang dihasilkan punya daya saing, dengan begitu penghasilan mereka juga meningkat. Dan program ini tidak sebatas meningkatkan produksi tapi mengajak teman-teman juga agar mampu meningkatkan skala usaha,” ungkap Menteri Trenggono.


Beragam fasilitas perikanan yang disiapkan memang sangat diharapkan oleh nelayan setempat. Selama ini, nelayan mengandalkan es yang dibeli dari luar daerah saat akan melaut. Hasil-hasil tangkapan juga langsung dijual meski harga sedang turun ketika musim tangkap datang. Padahal jika ada cold storage ikan dapat disimpan lebih dulu tanpa khawatir kualitasnya menurun.


“Insya Allah nanti desa ini bisa maju, ibaratnya di sini jadi bisa jalan semua, ada pabrik es, komplitlah. Ini bisa mencukup nelayan, kami pulang ada es ikan enggak busuk, ada pasarnya juga. Desa ini harapan kami bisa lebih maju, dan lebih ramai, apalagi jalan sekarang sudah bagus dibangun KNMP,” ungkap Jumari, nelayan Kertojayan.


Senada disampaikan Warsito, nelayan di Desa Jatimalang. Menurutnya, nelayan selama ini punya keinginan untuk maju dan modern. Program KNMP diharapkannya menjadi pendukung tercapainya harapan tersebut. 


“Ke depannya kalau hasil tangkapan melimpah sudah aman karena ada cold storage. Kemarin-kemarin kami harus mencari es sampai keluar supaya ikan tetap bagus, tapi sekarang di sini sudah ada pabrik sendiri, cold storage sendiri jadi cepat penanganannya,” beber Warsito.





Sonny H. Sayangbati

PNBP Penataan Ruang Laut Tembus Rp 775 Miliar Lebih

 




MPN News, JAKARTA, (24/12) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari penataan ruang laut. Nilainya menembus angka Rp 775,60 miliar atau 155,12% dari target.


“PNBP dari sektor penataan ruang laut setiap tahun mengalami peningkatan. Hingga 22 Desember 2025 nilainya mencapai Rp 775,60 miliar,” ujar Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut Kartika Listriana saat Konferensi Pers Capaian Kinerja DJPRL yang berlangsung di Jakarta, pada Selasa (23/12).


Sebagai informasi, capaian kinerja Ditjen PRL mencakup : (1) Penataan ruang laut kewenangan pemerintah pusat mencapai 122,23% dari target (realisasi 10,38%); (2) Zonasi pesisir kewenangan Pemerintah Daerah tercapai 100% sesuai target; (3) PNBP Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut mencapai 155,12%, menunjukkan peningkatan kepastian pemanfaatan ruang dan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara; (4) Indeks Kepatuhan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut mencapai 114,71%, mencerminkan penguatan pengendalian dan kepatuhan pemanfaatan ruang laut; dan (5) Nilai Efektivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut tercapai 100%, menunjukkan tata kelola berjalan efektif.


Kartika menyampaikan, penyelenggaraan KKPRL merupakan instrumen perizinan utama dalam pemanfaatan ruang laut yang memberikan kepastian hukum berusaha sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem laut.


“Secara kumulatif hingga tahun 2025, telah diterima 3.484 permohonan KKPRL, baik melalui OSS maupun E-Sea dengan lingkup sektor yang dominan adalah perikanan, kepelabuhan dan pertambangan. Tren penerbitan KKPRL meningkat signifikan sejak 2022. Pada tahun 2025, tercatat 773 KKPRL, baik persetujuan maupun konfirmasi, hal ini didukung oleh layanan pra-pendaftaran yang semakin intensif,” jelas Kartika.


Dari sisi kinerja pelayanan publik, survei kepuasan masyarakt terhadap pelayanan KKPRL menunjukkan peningkatan kepuasan secara konsisten dan hasil evaluasi kinerja pelayanan publik KKPRL berada pada kategori sangat baik.


Kartika menegaskan, capaian ini mencerminkan penguatan tata kelola perizinan ruang laut yang efektif, akuntabel dan berdampak nyata terhadap pelayanan publik serta penerimaan negara.


“Terdapat 25 provinsi yang telah menetapkan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terintegrasi, diantaranya 3 Perda RTRW Provinsi terbit di Prov Maluku, Prov Papua Selatan dan Prov Sumatera Barat. Secara nasional, hingga saat ini 25 provinsi telah memiliki Perda RTRW terintegrasi, 11 provinsi masih dalam proses integrasi, 1 provinsi dalam tahap penyusunan materi teknis, dan 1 provinsi tidak memiliki wilayah laut,” imbuh Kartika.


Capaian lain tahun 2025 ini diantaranya : Pendampingan peninjauan kembali dokumen RTRW Provinsi Jawa Barat dan Kalimantan Timur, sudah terbit Perda RTRW Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2025, sudah terbit Perda RTRW Provinsi Maluku Nomor 2 Tahun 2025, sudah terbit Perda RTRW Provinsi Papua Selatan Nomor 3 Tahun 2025, pendampingan proses evaluasi Kementerian Dalam Negeri Dokumen RTRW Provinsi Bangka Belitung, pendampingan pasca lintas sektor Dokumen RTRW Provinsi Sulawesi Utara, pendampingan lintas sektor Dokumen RTRW Provinsi Sulawesi Barat, pendampingan pra lintas sektor Dokumen RTRW Provinsi Sumatera Utara dan Kalimantan Utara, pendampingan proses integrasi Dokumen RTRW Provinsi Kepulauan Riau, persetujuan teknis tentang MTPP Provinsi Papua Tengah Nomor B.1193/MEN-KP/XI/2025 dan pendampingan penyusunan dokumen final MTPP Provinsi Papua Barat Daya.


Sementara dalam Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (KSN), pada tahun 2025 ini, capaian utama meliputi pembaharuan dokumen KSN Aceh dan KSN Selat Sunda serta tindak lanjut rencana zonasi pada KSN strategis seperti Maminasata, Batam–Bintan–Karimun, Taman Nasional Ujung Kulon dan Teluk Bintuni.


Selain itu, capaian utama juga difokuskan pada penyusunan Dokumen Rencana Zonasi KSN Karbon Biru Perairan Derawan dan sekitarnya di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai proyek percontohan untuk penguatan kebijakan penataan ruang laut, perlindungan ekosistem strategis serta dukungan terhadap agenda pembangunan rendah karbon nasional.


Dalam hal pengendalian pemanfaatan ruang laut, telah dilakukan penilaian pelaksanaan KKPRL terhadap 138 subjek hukum, tingkat kepatuhan menunjukkan 51% taat, 36% taat dengan catatan dan 13% tidak taat. Pelaporan tahunan KKPRL melalui sistem e-SEA terus meningkat, dengan 2.008 laporan masuk dan 2.008 laporan telah dinilai hingga pertengahan Desember 2025. Telah dilakukan pula penilaian perwujudan RTR dan RZ di 10 lokasi serta pemberian insentif kepada 71 subjek hukum sebagai bagian dari penghargaan dalam penegakan kepatuhan.


Sedangkan pada aspek penguatan kapasitas, telah dilaksanakan peningkatan kompetensi bagi 100 peserta di Jakarta, Gorontalo, dan Jawa Tengah, serta sosialisasi penataan ruang laut di 10 lokasi, khususnya di wilayah pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.


“Melalui pembinaan ini, KKP memastikan terwujudnya perencanaan ruang laut yang terintegrasi, berbasis data dan berkelanjutan,” tutup Kartika.


Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya penataan ruang laut. Selain untuk memberi kepastian hukum terhadap setiap kegiatan menetap di ruang laut, penataan ruang laut juga menjaga keberlanjutan ekosistemnya.





 *Sonny H. Sayangbati*

KSOP Cirebon dengan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Perkuat Kerja Sama Pemanfaatan Wilayah Perairan

 






MPN News, Cirebon 24 Desember 2025 - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan Cirebon tentang Penggunaan Wilayah Perairan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan Cirebon. Penandatanganan tersebut dilakukan di Aula Kantor KSOP Kelas II Cirebon, Rabu (24/12/2025).


Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan oleh Ferry Anggoro Hendianto selaku Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon dan Mochamad Sjamsul Arif selaku General Manager PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan Cirebon.


Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon, Ferry Anggoro Hendianto, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya penguatan tata kelola pemanfaatan wilayah perairan pelabuhan yang tertib, legal, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.


“Penandatanganan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan pemanfaatan wilayah perairan yang tertib, aman, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Ferry.


Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa kerja sama penggunaan wilayah perairan ini memiliki dampak positif terhadap penerimaan negara.


“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi negara, sekaligus mendukung keberlanjutan kegiatan usaha kepelabuhanan,” jelasnya.


Berdasarkan perjanjian tersebut, luas penggunaan wilayah perairan oleh PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Galangan Cirebon adalah 16.283 m² (enam belas ribu dua ratus delapan puluh tiga meter persegi).


Ferry juga menegaskan bahwa KSOP Cirebon terus mendorong sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan pelabuhan.


“Kami mengapresiasi terjalinnya kerja sama ini karena dapat memperkuat hubungan dan sinergi antara KSOP Cirebon dengan para stakeholder di lingkungan pelabuhan,” ungkap Ferry.


Menurutnya, kolaborasi yang baik antara regulator dan badan usaha sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional pelabuhan.


“Melalui kerja sama ini, kami berharap tercipta pelayanan kepelabuhanan yang semakin optimal, profesional, serta memberikan manfaat bagi dunia usaha dan masyarakat,” pungkas Ferry Anggoro Hendianto.


KSOP Kelas II Cirebon berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan, pelayanan, dan pembinaan guna mendukung terciptanya keselamatan pelayaran dan kelancaran arus barang di wilayah Pelabuhan Cirebon.


 *Sonny H. Sayangbati*






Space Iklan Bawah Halaman 1


Space Iklan Bawah Halaman 4