Iklan Periode Satu Tahun Tayang

Jumat, 05 Desember 2025

Pertamina Peduli Buka Layanan Ganti Oli Gratis untuk Warga Terdampak Banjir & Longsor di Sumatera




MPN News, Medan, 5 Desember 2025 – Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertamina Peduli terus memperluas bantuan dan dukungan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar). Selain menghadirkan bantuan logistik darurat, dukungan energi, Pertamina Peduli kini menyediakan layanan ganti oli motor gratis bagi warga yang mobilitasnya terganggu akibat bencana.


Di tiga wilayah terdampak banjir Aceh, Sumut dan Sumbar, Pertamina Peduli telah menyerahkan bantuan darurat berupa sembako, makanan siap saji, perlengkapan keluarga, obat-obatan, selimut, perlengkapan kebersihan, serta dukungan energi seperti LPG dan BBM untuk operasional alat berat, kendaraan logistik, dan dapur umum.


Melalui PT Pertamina Lubricants, anak usaha Subholding Commercial & Trading, Pertamina menyediakan program layanan ganti oli gratis di beberapa titik Sumut dan Sumbar. Program tersebut dijalankan bekerja sama dengan mitra bengkel sebagai bagian dari dukungan nyata untuk pemulihan akses kendaraan roda dua yang menjadi sarana transportasi utama masyarakat di kedua wilayah tersebut. Masyarakat yang motornya terdampak banjir dapat memanfaatkan layanan ganti oli gratis di sejumlah mitra bengkel binaan Pertamina Lubricants, hingga 5 Desember 2025. 


Selain itu, Pertamina Peduli juga akan mengirimkan 105 drum kosong dan 10 intermediate bulk container (IBC) untuk membantu mobilisasi bahan bakar ke area yang aksesnya tidak bisa dijangkau kendaraan berat.


Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Sigit Pranowo, menyampaikan bahwa program ini berfokus pada kebutuhan paling mendesak masyarakat.


“Kami mendoakan seluruh warga yang terdampak diberikan keselamatan, kekuatan, dan pemulihan yang cepat. Semoga layanan ganti oli gratis serta bantuan sembako dari Pertamina Lubricants dapat sedikit meringankan beban di masa sulit ini. Kami akan terus mendampingi masyarakat hingga kondisi berangsur pulih,” ujar Sigit.


Selain untuk masyarakat umum, Pertamina Lubricants juga memberikan dukungan kepada bengkel mitra dan distributor di wilayah terdampak dalam bentuk sembako, tenaga pembersihan rumah, sebagai bagian dari kepedulian berkelanjutan perusahaan.


Setelah Sumatera Utara dan Barat, PTPL selanjutnya akan menyalurkan program bantuan ini ke beberapa wilayah terdampak banjir yang ada di Aceh. “Program bantuan oli gratis ini diharapkan bisa meminimalisasi dampak kerusakan kendaraan bermotor warga di wilayah terdampak banjir dan longsor,” jelas Sigit.


Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron menambahkan, langkah cepat dan berbagai bentuk bantuan kebencanaan ini merupakan komitmen Pertamina untuk hadir langsung membantu masyarakat di tengah situasi darurat.


“Pemulihan pasca bencana tidak hanya soal bantuan logistik dan kesehatan, tetapi juga pemulihan akses mobilitas warga. Karena itu Pertamina menghadirkan layanan ganti oli gratis serta dukungan distribusi energi untuk memastikan masyarakat dapat kembali bergerak dan memulihkan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

 

Saat ini, Pertamina melayani ganti oli gratis di 17 titik bengkel mitra di Sumut dan Sumbar. Berikut daftarnya : 




Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.




Sonny H Sayangbati

Pertamina Patra Niaga Salurkan BBM Menggunakan Pesawat Perintis ke Wilayah Terdampak Bencana di Bener Meriah dan Aceh Tengah



MPN News, Aceh, 4 Desember 2025 – Sebagai upaya memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat yang terdampak bencana, Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Patra Niaga Region Sumatera Bagian Utara melakukan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan pesawat perintis ke wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Upaya penyaluran menggunakan pesawat perintis ini dilakukan karena akses darat ke wilayah tersebut terhambat akibat bencana alam yang terjadi beberapa hari terakhir.


Dalam penyaluran tahap awal ini, Pertamina Patra Niaga mengirimkan 1.000 liter Pertalite (setara 5 drum) dan 1.000 liter Biosolar (setara 5 drum). BBM tersebut didistribusikan sebagian ke Kabupaten Bener Meriah dan sebagian lainnya ke Kabupaten Aceh Tengah untuk mendukung pemulihan aktivitas masyarakat, operasional pemerintahan, layanan publik, serta kebutuhan logistik penanggulangan bencana.


Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga keberlanjutan energi bagi masyarakat, terutama di daerah yang sedang menghadapi situasi bencana.


“Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran energi tetap berjalan meski akses darat terputus. Pengiriman melalui pesawat perintis adalah opsi terbaik untuk mempercepat penyaluran BBM ke titik-titik yang membutuhkan. Energi tidak boleh berhenti, terlebih dalam situasi bencana,” ujar Roberth.


Roberth menambahkan bahwa koordinasi intensif dilakukan bersama Pemerintah Daerah, BPBD, aparat TNI/Polri, dan seluruh pihak termasuk penerbangan perintis untuk memastikan kelancaran distribusi hingga ke tangan masyarakat yang membutuhkan.


Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor kebutuhan energi di lokasi terdampak dan siap melakukan penyaluran lanjutan menyesuaikan kondisi dan situasi di lokasi untuk percepatan pemulihan Sumatera.


Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


(Sonny H. Sayangbati)

Kunjungan Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Ketersediaan Energi dan Bantuan Kemanusiaan di Aceh, Sumut, dan Sumbar






MPN News, Aceh, 4 Desember 2025 – Merespons cepat kondisi darurat akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan kerja intensif ke tiga provinsi pada 2-3 Desember 2025. 


Rangkaian kunjungan dimulai dari Bireuen, Aceh, dilanjutkan ke Tapanuli Tengah, Sibolga, Sumatera Utara, dan berakhir di Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. 


Di setiap lokasi, Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina meninjau posko bantuan, titik pengungsian, serta infrastruktur energi untuk menjaga ketersediaan dan distribusi energi kepada masyarakat, meski tengah berada dalam kondisi darurat.


Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pasokan BBM dan LPG untuk wilayah Sumut, Sumbar, dan Aceh mencukupi kebutuhan masyarakat, namun masih terkendala pada akses jalur darat ke SPBU. Maka dari itu, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) mengalihkan jalur distribusi BBM dan LPG melalui laut dan udara.


"Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama. Tapi sekarang kita pakai cara, ada beberapa yang pakai pesawat, ada beberapa juga yang pakai rakit. Kayak di Aceh, di Bireuen itu kita rakit. Untuk muat, naik," ungkapnya.


Menteri ESDM, meminta agar SPBU di wilayah terdampak dapat beroperasi 24 jam atau memperpanjang jam layanan sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi lapangan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan energi tetap terjaga dan aktivitas penanganan bencana, termasuk pergerakan alat berat, ambulans, dan logistik, dapat berjalan tanpa hambatan.


Selama kunjungan, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa sembako, perlengkapan keluarga, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, serta dukungan energi seperti LPG untuk dapur umum dan BBM untuk operasional alat berat, kendaraan logistik, hingga evakuasi.


Bantuan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Peduli yang sejak awal bencana telah digulirkan untuk mempercepat pemulihan masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga 3 Desember 2025, total bantuan yang telah disalurkan Pertamina untuk tiga wilayah bencana mencapai Rp 5,4 miliar. 


Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menegaskan bahwa Pertamina terus berupaya menjaga pasokan energi sekaligus memberikan bantuan sosial secara cepat. 


“Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga peran dalam penanganan darurat, penyediaan energi, serta pemulihan sosial masyarakat di seluruh wilayah terdampak bencana di Indonesia,” ujar Simon.


Dia menambahkan, Pertamina berkomitmen untuk mengerahkan seluruh daya yang ada untuk dapat membantu mempercepat pendistribusian energi di wilayah terdampak.


Melalui Posko Pertamina Peduli di tiga provinsi, Pertamina terus melakukan pemantauan situasi, memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penanganan bencana, dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan penyaluran bantuan berlangsung cepat dan tepat sasaran.


Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.



(Sonny H. Sayangbati)

Kunjungi MNP, Kemenko Perekonomian Apresiasi Transformasi Operasional Pelindo di KTI



MPN News, MAKASSAR , 5 Desember 2025 – Plt. Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dida Gardera, mengatakan bahwa penerapan sistem Planning and Control (PnC) menunjukkan keseriusan Pelindo dalam mendorong efisiensi logistik nasional.


Hal itu disampaikan Dida Gardera saat melakukan kunjungan kerja ke Makassar New Port (MNP) pada Kamis, 4 Desember 2025 yang diterima langsung oleh Division Head Teknik Pelindo Regional 4, Debby Duakaju, serta Terminal Head TPK New Makassar, Teguh Firdaus. 


Pada kesempatan tersebut, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengunjungi ruang Planning and Control yang berlokasi di Lantai 3 Kantor TPK New Makassar atau yang biasa disebut MNP.


Dia mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari agenda koordinasi pemerintah dalam melihat perkembangan infrastruktur logistik nasional sekaligus meninjau implementasi transformasi operasional Pelindo sebagai BUMN kepelabuhanan terbesar di Indonesia.


“Apa yang ditunjukkan di MNP hari ini mencerminkan komitmen Pelindo dalam membangun ekosistem pelabuhan yang modern, transparan, dan terukur. Integrasi sistem seperti ini sangat penting untuk mendorong kelancaran arus barang sekaligus memperkuat daya saing industri nasional,” ujarnya.


Dia menambahkan bahwa Kawasan Timur Indonesia (KTI) membutuhkan dukungan infrastruktur yang kuat untuk memaksimalkan potensi industri dan pariwisatanya. Dengan kapasitas dan fasilitas yang dimiliki MNP, pihaknya melihat peluang besar bagi peningkatan aktivitas perdagangan, investasi, dan konektivitas antarwilayah.


Setelah mengunjungi ruang PnC, rombongan Kemenko Perekonomian melanjutkan peninjauan ke area dermaga. Di lokasi tersebut, mereka melihat langsung aktivitas operasional terminal, mulai dari pergerakan alat bongkar muat, aktivitas kapal, hingga prosedur keselamatan kerja yang diterapkan.


Terminal Head TPK New Makassar, Teguh Firdaus, menjelaskan bahwa MNP saat ini telah mengoperasikan sejumlah fasilitas modern yang mendukung kelancaran arus peti kemas.


“Kami berupaya memastikan setiap siklus operasional berjalan efektif, aman, dan sesuai standar internasional. Penguatan sistem, peralatan, dan SDM terus kami lakukan agar MNP dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” terang Teguh.


Dia juga menyampaikan bahwa kunjungan pemerintah menjadi motivasi bagi Pelindo untuk terus memperbaiki kualitas layanan dan mengoptimalkan kapasitas terminal.


Division Head Teknik Pelindo Regional 4, Debby Duakaju, menyambut baik kunjungan Kemenko Perekonomian sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan logistik di wilayah timur Indonesia.


“MNP adalah salah satu proyek strategis yang kami bangun untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas pelabuhan dan integrasi layanan logistik,” ucap Debby. Kunjungan ini semakin menguatkan komitmen Pelindo untuk terus menghadirkan infrastruktur yang andal, berteknologi tinggi, dan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi kawasan.


Dida Gardera menutup kunjungan dengan menyampaikan apresiasi kepada Pelindo atas upaya peningkatan layanan di MNP.


“Kami berharap MNP dapat menjadi simpul logistik yang semakin efisien dan memberikan dampak nyata bagi aktivitas industri, ketenagakerjaan, serta sektor pariwisata di Kawasan Timur Indonesia,” tukasnya.


Kemenko Perekonomian, lanjut Dida, akan terus mendorong sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN untuk memperkuat jaringan logistik yang terintegrasi dan berdaya saing global.


(Sonny H. Sayangbati).


Space Iklan Bawah Halaman 1


Space Iklan Bawah Halaman 4