Iklan Periode Satu Tahun Tayang

Selasa, 09 Desember 2025

TERMINAL PETIKEMAS TELUK LAMONG PERKUAT KESIAPAN OPERASIONAL HADAPI LONJAKAN ARUS PETIKEMAS NATAL & TAHUN BARU 2026


 

MPN News, Surabaya, 8 Desember 2025 - PT Terminal Teluk Lamong (TTL) bersama tiga terminal yang dikelola yaitu TPK Lamong, TPK Berlian, dan TPK Nilam, menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi lonjakan arus petikemas pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Ketiga terminal menunjukkan pertumbuhan arus positif secara Year on Year (YoY), termasuk peningkatan dari masuknya beberapa layanan internasional baru.

 

TPK Lamong mencatat pertumbuhan throughput hampir dua kali lipat dari rata-rata bulanan seiring bertambahnya empat service internasional baru per minggu yang masuk sejak September hingga November 2025. Untuk memastikan kelancaran operasional selama periode Nataru, TPK Lamong menyiapkan berbagai langkah strategis seperti menjaga BOR dan YOR tetap di bawah 60%, menambah kapasitas CY melalui dua blok baru berizin Bea Cukai (tambahan kapasitas sekitar 1.000 TEUs), menambah armada haulage, serta memperluas jam maintenance peralatan yang kini dilakukan tidak hanya pada day time tetapi juga night time guna menjaga reliability peralatan di tengah peningkatan arus.

 

Pada TPK Berlian, berbagai langkah optimalisasi dilakukan untuk menjaga kelancaran bongkar muat, antara lain peningkatan availability peralatan melalui penyediaan critical parts serta percepatan penyelesaian maintenance satu unit HMC. Selain itu, TPK Berlian juga mengoptimalkan alat transfer untuk memperlancar pergerakan kontainer dan membuka CY baru melalui koordinasi dengan Pelindo Regional 3 untuk optimalisasi pemanfaatan lahan yang ada.

 

Sementara itu, TPK Nilam memastikan operasional berjalan lancar melalui penguatan fleksibilitas area dan kolaborasi antar terminal. Sejumlah langkah yang ditempuh antara lain pengalihan fungsi CY transshipment menjadi backup area penumpukan petikemas, pemanfaatan CY bongkar menjadi CY muat, kolaborasi penumpukan dengan TPK Berlian untuk meningkatkan kapasitas bersama, serta penerapan pattern maintenance pada akhir jam kerja tanpa menunggu keberangkatan kapal sehingga ketersediaan peralatan tetap terjaga sepanjang periode Nataru.

 

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menegaskan kesiapan TTL dalam menjaga kelancaran operasional dan logistik nasional, khususnya di masa peak season. “Dengan seluruh persiapan ini, TTL memastikan peningkatan volume petikemas selama periode Nataru dapat ditangani dengan lancar, aman, dan efisien. Peningkatan kapasitas, fleksibilitas area, dan optimalisasi peralatan di seluruh terminal menjadi bukti nyata kesiapan kami,” ujarnya. “Seluruh langkah strategis ini kami siapkan untuk mempercepat port stay kapal dan pergerakan kargo, sehingga arus logistik nasional tetap terjaga,” tutup David.


(Sonny H. Sayaghbati), 

TPS Tanam Harapan untuk Pesisir Surabaya 10.000 Bibit Mangrove


 


MPN News, SURABAYA  - Terminal Petikemas Surabaya (TPS) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui pengembangan pembibitan dan perawatan bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata sebagai bagian dari program keberlanjutan “Menanam Harapan Menjaga Keberlanjutan”. Jenis mangrove ini dipilih karena memiliki kemampuan tinggi dalam menahan abrasi, mengikat sedimen, memperkaya keanekaragaman hayati pesisir, sekaligus menjadi penyerap karbon biru (blue carbon) yang efektif sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim.


Berkerja sama dengan kelompok petani mangrove lokal “Kompak Mandiri Lestari”, saat ini sebanyak 10.000 bibit Rhizophora mucronata tengah dibudidayakan di area pembibitan internal TPS melalui tahapan yang terukur — mulai dari seleksi propagul unggul, penyiapan media tanam yang tepat, pemeliharaan rutin, hingga pemantauan pertumbuhan secara berkala. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bibit tumbuh kuat dan siap mendukung rehabilitasi kawasan pesisir Surabaya dan wilayah lain yang membutuhkan perlindungan ekosistem.


Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menegaskan bahwa pembibitan mangrove ini merupakan strategi keberlanjutan jangka panjang perusahaan.


“Pembibitan Rhizophora mucronata ini merupakan langkah strategis TPS untuk memastikan keberlanjutan program mangrove yang telah kami jalankan. Dengan menyiapkan bibit secara terukur dan terencana, kami dapat memperluas manfaat lingkungan hingga ke wilayah pesisir yang membutuhkan perlindungan lebih kuat, sekaligus membuka ruang kolaborasi lebih luas dalam memperkuat ketahanan ekosistem pesisir di Indonesia,” jelas Erika.


Bibit mangrove yang dikembangkan TPS diharapkan mampu menjadi benteng alami terhadap abrasi dan perubahan arus laut, serta menjaga keseimbangan ekologis melalui penyediaan habitat bagi biota pesisir.


Saat ini, program pembibitan TPS ditargetkan siap panen dan siap tanam pada April 2026. TPS membuka kesempatan bagi perusahaan, instansi pemerintah, lembaga sosial, maupun komunitas pemerhati lingkungan untuk bersama-sama memperluas manfaat restorasi pesisir.


“TPS menyediakan bibit mangrove secara gratis bagi pihak yang ingin mengembangkan program pelestarian pesisir. Silakan berkoordinasi dengan Tim TJSL TPS untuk kolaborasi lebih lanjut. Ini merupakan bentuk kontribusi nyata kami dalam menghadirkan manfaat ekologis yang berkelanjutan,” tambah Erika.


Melalui program “Menanam Harapan Menjaga Keberlanjutan”, TPS semakin mempertegas integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional perusahaan, sekaligus mendorong lahirnya dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat pesisir.


“Keberlanjutan adalah warisan yang ingin kami bangun untuk masa depan. Melalui pembibitan mangrove ini, TPS menanam harapan bagi pesisir Indonesia,” tutup Erika.


(MPN News/TPS).




Space Iklan Bawah Halaman 1


Space Iklan Bawah Halaman 4