Iklan Periode Satu Tahun Tayang

Jumat, 28 November 2025

Indonesia Resmi Terpilih Sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2026–2027

 




MPN News, LONDON - Indonesia secara resmi kembali terpilih sebagai anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode 2026–2027, pada Sidang Organisasi Maritim Internasional / International Maritime Organization (IMO) ke-34 di London, Inggris, Jumat (28/11) waktu setempat.


Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang memimpin langsung delegasi Indonesia pada sidang ini menyampaikan, Indonesia terpilih setelah mendapatkan dukungan dari 138 negara atau peringkat ke 5 dari 26 kandidat. 


Menhub Dudy menegaskan keberhasilan terpilihnya Indonesia sebagai bagian dari 40 negara anggota IMO, membuktikan peran strategis Indonesia sebagai simpul maritim dunia yang turut berperan aktif dalam memperkuat tata kelola maritim global. 


“Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO adalah pencapaian yang luar biasa. Hal ini membuktikan Indonesia memiliki peran strategis dalam tata kelola maritim dunia, yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui ASTA CITA,” ujar Menhub Dudy.


Adapun kategori C anggota Dewan IMO adalah 20 negara anggota yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut dan navigasi, tetapi tidak termasuk dalam kategori A (negara dengan armada pelayaran besar) atau B (negara dengan angkutan atau muatan kapal besar). Kategori ini memastikan perwakilan geografis utama di dunia, seperti negara-negara dengan laut yang luas dan letak geografis penting, dan fokusnya adalah pada kepentingan khusus tersebut. 


Selain Indonesia, ada 20 negara lain yang berhasil terpilih menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C yakni Bahamas, Belgia, Chili, Siprus, Mesir, Finlandia, Jamaika, Malaysia, Malta, Meksiko, Maroko, Nigeria, Peru, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Turki.


Menhub Dudy menambahkan, ke depannya Indonesia akan terus berkomitmen untuk memajukan keselamatan pelayaran, pelestarian lingkungan, pengembangan pelabuhan cerdas dan berkelanjutan, serta peningkatan kesejahteraan dan kompetensi pelaut. 


"Indonesia siap bekerja bersama seluruh negara anggota untuk mengarahkan pelayaran internasional menuju masa depan yang lebih aman, lebih hijau, dan lebih tangguh. Melalui kerja sama dan komitmen kolektif, dunia dapat memaksimalkan peluang maritim bersama demi tercapainya keberlanjutan global," kata Menhub Dudy.


Menhub Dudy turut menyoroti isu keselamatan pelayaran, dekarbonisasi, perlindungan pelaut, serta pencalonan Indonesia di Dewan IMO. "Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menekankan pentingnya tata kelola maritim yang kuat dan terintegrasi. Khususnya, pada empat pilar utama, yaitu keselamatan pelayaran, perlindungan dan pelestarian lingkungan, kelancaran fasilitasi, serta pengembangan kapasitas yang berkeadilan bagi seluruh negara anggota IMO," ucapnya.


Dalam isu keselamatan maritim, Indonesia menegaskan kembali pentingnya penerapan e-navigation, modernisasi Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS), serta pendekatan manajemen risiko. Indonesia sendiri telah menerapkan Skema Pemisahan Lalu Lintas (Traffic Separation Scheme/TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok. Ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dan kajian ilmiah mampu meningkatkan keselamatan pelayaran di jalur padat.


Pada aspek dekarbonisasi, Indonesia menegaskan komitmen kuat untuk menyelaraskan kebijakan nasional dengan agenda IMO. Upaya tersebut antara lain melalui strategi menuju net zero emission, perluasan bertahap fasilitas On-Shore Power Supply di pelabuhan-pelabuhan Indonesia, serta penetapan Selat Lombok sebagai Kawasan Laut yang Sangat Rentan (Particularly Sensitive Sea Area/PSSA).


"Sebagai salah satu komunitas pelaut terbesar di dunia, Indonesia juga menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pusat ekosistem maritim. Indonesia mendorong penguatan hak-hak pelaut, kesehatan mental, dan kesejahteraan mereka, termasuk melalui pengembangan kerangka pelatihan digital yang memastikan transformasi teknologi berpihak pada pelaut," kata Menhub Dudy.


Selain itu, Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat IMO. Ratifikasi Indonesia atas Amandemen Konvensi IMO tahun 2021 menjadi wujud dukungan terhadap Dewan yang lebih inklusif dan representatif, sekaligus penguatan prinsip multibahasa di dalam organisasi.


Pada sela sidang IMO ke-34, Menhub Dudy melakukan sejumlah pertemuan bilateral yaitu dengan Sekretaris Jenderal IMO Arsenio Dominguez; Menteri Penerbangan, Maritim dan Dekarbonisasi Inggris Raya Keir Mather; Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda Robert Tieman; Wakil Menteri Transportasi China Li Yang; dan para Menteri Transportasi Negara-Negara Anggota ASEAN. 


(MPN News/RYS/HH/GT/EYD) 


Kemenhub Pastikan Kesiapan Kapal Layani Nataru di Pelabuhan Merauke dan Merak


MPN News, MERAUKE (28/11)
– Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sejumlah armada kapal yang beroperasi di wilayah timur Indonesia menjalani inspeksi menyeluruh oleh Tim Uji Petik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. 


Pemeriksaan dilakukan terhadap 2 (dua) kapal penumpang, yaitu KM. Sabuk Nusantara 53 dan KM. Sabuk Nusantara 114 di Pelabuhan Yos Sudarso Merauke pada tanggal 26 November 2025 oleh Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan yang dipimpin oleh Rudin, Sub Koordinator Substansi Kelompok Keselamatan Kapal Barang dan Peti Kemas bersama Tim KSOP Kelas IV Merauke. 


Pemeriksaan ini bertujuan memastikan seluruh kapal siap beroperasi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang di Pelabuhan Merauke, yang kerap mengalami peningkatan penumpang saat periode Nataru. 


Pemeriksaan dilakukan secara mendalam terhadap beberapa aspek, meliputi aspek teknis kapal, aspek keselamatan, aspek kenyamanan akomodasi penumpang, kelengkapan dokumen, serta kualifikasi awak kapal. 


Hasil pemeriksanaan menyatakan bahwa secara umum kapal-kapal tersebut dalam kondisi laiklaut meski terdapat beberapa temuan yang harus dipenuhi atau diperbaiki oleh pemilik atau operator sebelum pelaksanaan Angkutan Nataru.


Direktur Perkapalan dan Kepelautan Samsuddin mengatakan, kegiatan itu merupakan upaya proaktif untuk memastikan aspek keselamatan pelayaran serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat saat periode Nataru. 


“Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen Kementerian Perhubungan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa transportasi laut. Melalui uji petik ini, kami ingin memastikan semua armada yang beroperasi benar-benar laikaut dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya menjelang Nataru,” ungkap Samsuddin.


Uji Petik di Pelabuhan Merak

Menjelang Nataru, aktivitas angkutan penyeberangan meningkat signifikan. Salah satu jalur penyeberangan paling vital yaitu Merak–Bakauheni yang menjadi pintu utama konektivitas antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan dilalui oleh ribuan kendaraan dan penumpang akan melintasi perairan Selat Sunda setiap harinya.


Untuk memastikan keselamatan pelayaran sebagai prioritas utama, Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan yang dipimpin Ahmat Soleh, Sub Koordinator Kelompok Keselamatan Kapal Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan bersama Tim KSOP Kelas I Banten melaksanakan uji petik di Pelabuhan Merak tanggal 27-28 November 2025.


Tim bersama-sama memeriksa semua aspek keselamatan pada beberapa kapal penyeberangan, yaitu kapal KMP. Portlink, KMP. ALS Elvina, KMP. BSP 1, dan KMP. Reinna. Seluruh kapal yang diperiksa secara umum dalam kondisi laiklaut namun terdapat beberapa temuan yang harus segera dipenuhi oleh operator.


Dengan dilakukannya langkah proaktif ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berharap selama masa libur Natal dan Tahun Baru, seluruh pengguna jasa transportasi laut dapat merasakan pelayanan yang optimal dengan tetap mengutamakan keselamatan sebagaimana prinsip “Zero Compromise for Safety”.


Sebelumnya, Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan juga telah melakukan uji petik di beberapa pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, Ambon, Bitung, Dumai, Sorong, Kendari, Batulicin, Ternate, Kupang, Tanjung Wangi, dan Muara Angke serta serentak dilaksanakan oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut pada tanggal 1-30 November 2025. 


(Sonny H. Sayangbati).

IPCM Raih PENGHARGAAN dan MASUK Ke PAPAN UTAMA : KEPERCAYAAN INVESTOR MENINGKAT


 



JAKARTA (MPN News) - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), anak usaha dari Pelindo Group yang bergerak di bidang jasa pemanduan dan penundaan kapal, kembali menegaskan posisinya sebagai penyedia layanan kepelabuhanan yang unggul melalui pencapaian pada ajang CSA Awards 2025. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) bekerja sama dengan CSA Community, yang tahun ini memasuki tahun ketujuh pelaksanaannya mengusung tema "Navigating Changes, Unlocking Opportunity: Towards a Resilient and Sustainable Capital Market".



Dalam penyelenggaraan tahun ini, IPCM meraih apresiasi untuk kategori Excellence in Ports Services and Sustainability. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan proses penilaian komprehensif melalui voting para analis bersertifikasi seperti Registered Securities Analyst, Certified Securities Analyst, serta pemegang lisensi Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi, dan berbagai sertifikat kompetensi pasar modal lainnya. Penilaian ini menitikberatkan pada kekuatan fundamental perusahaan serta konsistensi IPCM dalam menjaga kinerja dan pertumbuhan berkelanjutan.



Pencapaian ini sekaligus mencerminkan pengakuan atas strategi IPCM dalam menjalankan operasional yang adaptif terhadap dinamika industri serta kondisi ekonomi global. Penghargaan tersebut juga memperkuat legitimasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta menjadi bukti kepercayaan investor dan analis terhadap arah bisnis IPCM yang dinilai solid, transparan, dan berorientasi jangka panjang.



Dalam aspek keberlanjutan, IPCM terus menunjukkan komitmen kuat melalui pelaporan program-program ESG pada Sustainability Report perusahaan. Upaya ini tercermin dari berbagai inisiatif yang berfokus pada efisiensi energi, inovasi proses, peningkatan keselamatan operasional, pengembangan SDM, serta kontribusi sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasi. Langkah-langkah ini menjadi landasan penting bagi IPCM untuk memperkuat daya saing sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan ekosistem industri maritim nasional.



Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita, menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini. “Pengakuan dari CSA Awards 2025 merupakan bukti nyata bahwa transformasi yang kami jalankan berada di jalur yang tepat. IPCM berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja operasional, memperkuat tata kelola, dan memperluas kontribusi keberlanjutan di seluruh lini bisnis. Penghargaan ini akan menjadi energi baru bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang unggul, aman, serta berkelanjutan bagi industri kepelabuhanan Indonesia.”



Selain memperoleh penghargaan, IPCM juga mencatat pencapaian signifikan pada aspek korporasi melalui perpindahan papan pencatatan dari Papan Pengembangan ke papan utama Bursa Efek Indonesia, sebagaimana disampaikan melalui surat BEI pada 21 November 2025. Perpindahan ini mencerminkan peningkatan kualitas tata kelola, skala usaha, kinerja keuangan, serta pemenuhan seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh BEI. Status baru ini sekaligus menegaskan peningkatan kredibilitas perusahaan di mata investor.



Ke depan, IPCM akan terus memperkuat strategi pertumbuhan melalui optimalisasi armada, peningkatan efisiensi operasional, serta pengembangan layanan yang relevan dengan kebutuhan industri maritim yang semakin dinamis. Dengan fokus pada peningkatan nilai korporasi dan penguatan kepercayaan pemangku kepentingan, IPCM berkomitmen untuk berperan aktif dalam membangun pasar modal Indonesia yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan kompetitif.



(Sonny H./Redaksi MPN News).



Space Iklan Bawah Halaman 1


Space Iklan Bawah Halaman 4