Iklan Periode Satu Tahun Tayang

Minggu, 30 November 2025

PT Pelabuhan Indonesia ( Persero) Gelar Human Capital Forum, Dorong Transformasi SDM



MPN News, MAKASSAR, 28 November 2025 - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) menyelenggarakan Human Capital Forum bertema “Inspiring HR Synergy, Shaping the Future”, yang bertujuan memperkuat strategic alignment antar-Unit SDM Pelindo, memastikan bahwa transformasi operasional, layanan, dan digital yang dijalankan perusahaan didukung oleh kesiapan SDM yang optimal.


Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat (27–28 November 2025) di Makassar ini dihadiri oleh Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Dwi Fatan Lilyana, Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, serta para pimpinan dan praktisi sumber daya manusia (SDM) dari seluruh wilayah kerja Pelindo.


Acara ini juga menghadirkan Managing Director Human Capital Holding Operational Danantara Indonesia, Agus Dwi Handaya, sebagai keynote speaker dengan materi bertema “Strategi Transformasi SDM untuk Menyukseskan Transformasi BUMN”.


Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan kompetensi SDM menjadi fondasi penting dalam keberhasilan transformasi Pelindo sebagai BUMN yang mengelola ekosistem kepelabuhanan terbesar di Indonesia.


Menurutnya, tantangan industri logistik yang semakin kompleks menuntut SDM yang adaptif, agile, dan memiliki kemampuan kolaboratif lintas subholding, khususnya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.


“Transformasi Pelindo mustahil tercapai tanpa transformasi SDM. Kita membutuhkan talenta-talenta yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki mindset pembelajar, semangat kolaborasi, serta kemampuan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses bisnis. Human Capital Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi, berbagi praktik baik, dan menyatukan langkah seluruh insan SDM Pelindo,” ujar Dwi Fatan Lilyana.


Dia juga mendorong seluruh unit SDM di subholding dan regional agar terus memperkuat perencanaan tenaga kerja, meningkatkan kualitas learning & development, serta mempercepat pemanfaatan sistem digital dalam pengelolaan human capital.


Dalam paparannya, Agus Dwi Handaya, Managing Director Human Capital Holding Operational Danantara Indonesia, menyampaikan bahwa transformasi BUMN, termasuk Pelindo, membutuhkan penataan fundamental pada tiga aspek utama: mindset, kompetensi, dan tata kelola SDM.


Agus menekankan bahwa transformasi tidak hanya berbicara tentang sistem dan struktur, tetapi juga perubahan budaya kerja yang adaptif terhadap kebutuhan masa depan.


“SDM adalah jantung organisasi. Jika transformasi ingin berjalan sukses, maka SDM harus dipersiapkan dengan strategi yang jelas, terukur, dan terintegrasi. HR saat ini bukan lagi bagian administratif, tetapi partner strategis yang menentukan arah keberhasilan perusahaan. Pelindo sudah berada di jalur yang tepat dengan mendorong sinergi lintas subholding melalui forum seperti ini,” tegas Agus Dwi Handaya.


Dia juga menyoroti pentingnya membangun leaders yang memiliki growth mindset, penguatan pipeline talenta, percepatan digitalisasi HR, serta penyesuaian kompetensi SDM terhadap tantangan industri maritim dan logistik global.


Sebagai tuan rumah kegiatan, Direktur SDM & Umum Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Rachmat Prayogi, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Human Capital Forum ini menjadi momentum penting bagi SPJM untuk memperkuat kontribusi dalam transformasi human capital Pelindo.


Rachmat menekankan pentingnya membangun ekosistem SDM yang solid, terutama bagi SPJM yang memiliki karakter bisnis maritim dan jasa kepelabuhanan yang menuntut kompetensi teknis serta operasional tinggi.


“SPJM berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapabilitas insan Pelindo, khususnya di bidang operasi maritim. Melalui forum ini, kita berharap tercipta sinergi dan keselarasan dalam pengembangan SDM antar-subholding dan regional, sehingga transformasi yang dicanangkan Pelindo dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan,” ujar Rachmat Prayogi.


Human Capital Forum ini diisi dengan rangkaian agenda, mulai dari diskusi panel, workshop, pemaparan strategi human capital, hingga penyelarasan program kerja lintas subholding.


Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini dan menegaskan bahwa wilayah kerja Regional 4 siap menjadi bagian aktif dalam implementasi agenda strategis human capital Pelindo.


Kegiatan ini menjadi komitmen berkelanjutan Pelindo untuk mendorong profesionalisme, produktivitas, serta budaya kerja yang unggul, sebagai bagian dari upaya menjadikan Pelindo sebagai perusahaan kepelabuhanan modern berkelas dunia.



(Sonny H Sayangbati).

Sabtu, 29 November 2025

Pelindo Dukung Proses Hukum Yang Berjalan dan Hormati Asas Praduga Tak Bersalah

 



MPN News, Surabaya (27/11) - Sehubungan dengan perkembangan permasalahan hukum yang saat ini sedang ditangani oleh rekan rekan dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak dan menyangkut dengan Pelindo, Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 menyampaikan bahwa pihaknya prihatin atas permasalaham yang terjadi dan menghormati sepenuhnya proses hukum yang saat ini tengah dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Perak. Sekaligus mengormati asas praduga tak bersalah terhadap semua pihak yang dianggap terlibat dalam permasalahan tersebut.


Hal tersebut disampaikan Karlinda Sari kepada media saat dikonfirmasi terkait permasalahan hukum yang menyangkut Pelindo. Menurutnya, seluruh langkah penegakan hukum yang sedang berlangsung merupakan kewenangan aparat berwenang yang saat ini masih terus berjalan, dan Pelindo mendukung upaya tersebut sesuai ketentuan perundang-undangan.


“Kami menyampaikan keprihatinan atas permasalahan hukum yang terjadi di Pelindo. Dalam hal ini kami mendorong agar penanganan perkara ini dilakukan secara terbuka, transparan, dan profesional, sehingga memberikan kejelasan kepada publik serta memastikan seluruh proses berjalan sesuai peraturan yang berlaku”. Ujar Karlinda


Sementara itu sehubungan dengan ditetapkannya beberapa pegawai sebagai tersangka, Karlinda mengatakan Pelindo tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Saat ditanya terkait kemungkinan dilakukan pendampingan hukum kepada sejumlah nama yang diduga terlibat, Karlinda menjelaskan dalam koridor aturan perusahaan, Pelindo akan memberikan pendampingan hukum yang diperlukan kepada pegawai yang bersangkutan.


“Pelindo memastikan bahwa kegiatan operasional dan pelayanan kepada pengguna jasa tetap berjalan normal, serta menjamin pelayanan publik tetap aman, lancar, dan profesional. Kami berkomitmen mendukung penuh seluruh proses hukum, sekaligus menjaga stabilitas layanan di seluruh lingkungan Pelindo Regional 3”. Pungkas Karlinda


(Sonny H/Red. MPN News)

Ditjen Hubla Luncurkan Roadmap Digital 2025–2029: Satukan 51 Aplikasi Jadi Layanan Terpusat “MaritimHUB”




MPN News, JAKARTA (27/11) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan meluncurkan Roadmap TIK 2025–2029, sebuah rencana besar untuk menyederhanakan dan menyatukan seluruh layanan digital di sektor pelayaran. Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan banyaknya aplikasi yang belum terkonsolidasi secara sempurna.


Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan, menyampaikan bahwa perubahan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Saat ini, Ditjen Hubla memiliki 51 aplikasi yang dikembangkan oleh berbagai unit kerja. Akibatnya, terdapat redudansi layanan, data tersebar di banyak tempat, dan proses pelayanan belum sepenuhnya efisien.


“Selama ini aplikasi-aplikasi belum memiliki arah integrasi yang baku. Dengan roadmap ini, semuanya akan kita satukan sehingga lebih mudah, cepat, dan efisien bagi masyarakat maupun pelaku usaha,” ujarnya.


MaritimHUB: Satu Portal untuk Semua Layanan Laut


Melalui Roadmap ini diharapkan arah pengembangan MaritimHUB lebih terukur dan terstruktur, portal ini akan menjadi sebuah portal terpadu yang akan menjadi pintu masuk utama seluruh layanan digital perhubungan laut.


Dengan hadirnya MaritimHUB, masyarakat dan pelaku industri tidak perlu lagi membuka banyak aplikasi untuk mengakses layanan yang berbeda. Semua akan tersedia dalam satu platform.


“Kami ingin masyarakat merasakan layanan yang lebih sederhana. Satu akun untuk berbagai layanan, satu pintu untuk berbagai kebutuhan,” tambah Lollan.


Perubahan Utama yang Dicapai Melalui Roadmap


Roadmap ini membawa tiga perubahan besar, yaitu aplikasi yang terpadu, data yang terpusat dan pengembangan yang lebih terencana.


"Aplikasi yang terpadu itu dari 51 aplikasi terpisah menjadi layanan yang terhubung melalui satu portal utama. Sementara data yang terpusat artinya semua data penting akan dikumpulkan dalam satu sistem sehingga lebih mudah dianalisis dan dipakai untuk membuat kebijakan yang tepat," jelasnya.


Lebih lanjut Lollan menjelaskan perubahan ketiga yaitu pengembangan yang lebih terencana mencakup setiap pengembangan aplikasi atau layanan digital akan mengikuti prioritas dan arah yang jelas, sehingga anggaran lebih efektif dan hasilnya berkelanjutan.


Manfaat bagi Publik dan Industri


Dengan peluncuran Roadmap TIK ini, Ditjen Hubla berharap proses layanan jadi lebih cepat dan mudah, data lebih akurat sehingga keputusan pemerintah lebih tepat sasaran, tidak ada lagi duplikasi aplikasi yang membuang anggaran, pelayanan digital lebih aman, modern, dan terpercaya. Serta pelaku industri maritim mendapat kemudahan besar melalui MaritimHUB.


"Roadmap TIK 2025–2029 ini juga menjadi langkah penting Ditjen Hubla untuk mendukung visi “Transportasi Laut Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Transformasi digital ini diharapkan memperkuat daya saing maritim nasional dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.


(Sonny H./Redaksi MPN News/SKY/ETJ/HJ).

Uji Petik Terus Berlanjut, Kemenhub Pastikan Kesiapan Armada Kapal di Pelabuhan Batulicin Saat Periode Nataru

 




MPN News, BATULICIN (21/11) – Upaya memastikan keselamatan pelayaran pada masa Angkutan Laut Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terus berlanjut. Kali ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melaksanakan rangkaian kegiatan uji petik kelaiklautan kapal penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Batulicin, Kalimantan Selatan pada 20-21 November 2025.


Pelaksanaan Uji Petik di Pelabuhan Batulicin dipimpin langsung oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Samsuddin bersama Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta Tim Kantor KSOP Kelas II Kotabaru-Batulicin. Pemeriksaan dilakukan terhadap 4 (empat) kapal penumpang, yaitu KMP. Trunojoyo, KMP. Kerapu, KMP. Lemuru dan KMP. Gutila yang beroperasi melayani masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya.  


Samsuddin menjelaskan bahwa uji petik ini bertujuan untuk menilai kesiapan operasional kapal-kapal yang akan melayani masyarakat selama libur akhir tahun. Aspek yang diperiksa meliputi kelengkapan dokumen kapal, kondisi fisik kapal, serta ketersediaan dan fungsi perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar yang berlaku.


“Uji kelaiklautan kapal penumpang ini dilakukan sebagai persiapan Angkutan Nataru 2025/2026 untuk memastikan kapal-kapal penumpang tersebut aman dan nyaman bagi para pengguna moda transportasi laut,” ujarnya.


Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa secara umum kondisi kapal penumpang di Pelabuhan Batulicin dalam keadaan baik dan laiklaut. Namun ditemukan beberapa kekurangan yang harus segera dipenuhi dan dilakukan perbaikan.


Tim uji petik memberikan catatan rekomendasi untuk segera dilengkapi dan diperbaiki, terutama pada kekurangan minor yang ditemukan pada kapal hingga batas waktu yang ditentukan.


“Kami memberikan waktu kepada operator kapal untuk segera melengkapi kekurangan yang ditemukan. Jika tidak dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan, kapal tersebut akan dilarang beroperasi selama masa angkutan Nataru,” tegas Samsuddin.


Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau dan mengevaluasi seluruh aktivitas transportasi laut selama periode Natal dan Tahun Baru. Fokus pengawasan akan diarahkan pada pelabuhan-pelabuhan yang melayani angkutan penumpang termasuk penyeberangan.


"Kami berkomitmen untuk menciptakan transportasi laut yang aman, nyaman, dan tertib bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa setiap perjalanan laut selama masa libur akhir tahun dapat berlangsung lancar tanpa kendala," pungkasnya. 


(Sonny H./Redaksi MPN News/ PF/ETJ/HJ).

Jumat, 28 November 2025

Indonesia Resmi Terpilih Sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2026–2027

 




MPN News, LONDON - Indonesia secara resmi kembali terpilih sebagai anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode 2026–2027, pada Sidang Organisasi Maritim Internasional / International Maritime Organization (IMO) ke-34 di London, Inggris, Jumat (28/11) waktu setempat.


Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang memimpin langsung delegasi Indonesia pada sidang ini menyampaikan, Indonesia terpilih setelah mendapatkan dukungan dari 138 negara atau peringkat ke 5 dari 26 kandidat. 


Menhub Dudy menegaskan keberhasilan terpilihnya Indonesia sebagai bagian dari 40 negara anggota IMO, membuktikan peran strategis Indonesia sebagai simpul maritim dunia yang turut berperan aktif dalam memperkuat tata kelola maritim global. 


“Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO adalah pencapaian yang luar biasa. Hal ini membuktikan Indonesia memiliki peran strategis dalam tata kelola maritim dunia, yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui ASTA CITA,” ujar Menhub Dudy.


Adapun kategori C anggota Dewan IMO adalah 20 negara anggota yang memiliki kepentingan khusus dalam transportasi laut dan navigasi, tetapi tidak termasuk dalam kategori A (negara dengan armada pelayaran besar) atau B (negara dengan angkutan atau muatan kapal besar). Kategori ini memastikan perwakilan geografis utama di dunia, seperti negara-negara dengan laut yang luas dan letak geografis penting, dan fokusnya adalah pada kepentingan khusus tersebut. 


Selain Indonesia, ada 20 negara lain yang berhasil terpilih menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C yakni Bahamas, Belgia, Chili, Siprus, Mesir, Finlandia, Jamaika, Malaysia, Malta, Meksiko, Maroko, Nigeria, Peru, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Turki.


Menhub Dudy menambahkan, ke depannya Indonesia akan terus berkomitmen untuk memajukan keselamatan pelayaran, pelestarian lingkungan, pengembangan pelabuhan cerdas dan berkelanjutan, serta peningkatan kesejahteraan dan kompetensi pelaut. 


"Indonesia siap bekerja bersama seluruh negara anggota untuk mengarahkan pelayaran internasional menuju masa depan yang lebih aman, lebih hijau, dan lebih tangguh. Melalui kerja sama dan komitmen kolektif, dunia dapat memaksimalkan peluang maritim bersama demi tercapainya keberlanjutan global," kata Menhub Dudy.


Menhub Dudy turut menyoroti isu keselamatan pelayaran, dekarbonisasi, perlindungan pelaut, serta pencalonan Indonesia di Dewan IMO. "Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menekankan pentingnya tata kelola maritim yang kuat dan terintegrasi. Khususnya, pada empat pilar utama, yaitu keselamatan pelayaran, perlindungan dan pelestarian lingkungan, kelancaran fasilitasi, serta pengembangan kapasitas yang berkeadilan bagi seluruh negara anggota IMO," ucapnya.


Dalam isu keselamatan maritim, Indonesia menegaskan kembali pentingnya penerapan e-navigation, modernisasi Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS), serta pendekatan manajemen risiko. Indonesia sendiri telah menerapkan Skema Pemisahan Lalu Lintas (Traffic Separation Scheme/TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok. Ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional dan kajian ilmiah mampu meningkatkan keselamatan pelayaran di jalur padat.


Pada aspek dekarbonisasi, Indonesia menegaskan komitmen kuat untuk menyelaraskan kebijakan nasional dengan agenda IMO. Upaya tersebut antara lain melalui strategi menuju net zero emission, perluasan bertahap fasilitas On-Shore Power Supply di pelabuhan-pelabuhan Indonesia, serta penetapan Selat Lombok sebagai Kawasan Laut yang Sangat Rentan (Particularly Sensitive Sea Area/PSSA).


"Sebagai salah satu komunitas pelaut terbesar di dunia, Indonesia juga menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pusat ekosistem maritim. Indonesia mendorong penguatan hak-hak pelaut, kesehatan mental, dan kesejahteraan mereka, termasuk melalui pengembangan kerangka pelatihan digital yang memastikan transformasi teknologi berpihak pada pelaut," kata Menhub Dudy.


Selain itu, Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat IMO. Ratifikasi Indonesia atas Amandemen Konvensi IMO tahun 2021 menjadi wujud dukungan terhadap Dewan yang lebih inklusif dan representatif, sekaligus penguatan prinsip multibahasa di dalam organisasi.


Pada sela sidang IMO ke-34, Menhub Dudy melakukan sejumlah pertemuan bilateral yaitu dengan Sekretaris Jenderal IMO Arsenio Dominguez; Menteri Penerbangan, Maritim dan Dekarbonisasi Inggris Raya Keir Mather; Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda Robert Tieman; Wakil Menteri Transportasi China Li Yang; dan para Menteri Transportasi Negara-Negara Anggota ASEAN. 


(MPN News/RYS/HH/GT/EYD) 


Kemenhub Pastikan Kesiapan Kapal Layani Nataru di Pelabuhan Merauke dan Merak


MPN News, MERAUKE (28/11)
– Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sejumlah armada kapal yang beroperasi di wilayah timur Indonesia menjalani inspeksi menyeluruh oleh Tim Uji Petik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. 


Pemeriksaan dilakukan terhadap 2 (dua) kapal penumpang, yaitu KM. Sabuk Nusantara 53 dan KM. Sabuk Nusantara 114 di Pelabuhan Yos Sudarso Merauke pada tanggal 26 November 2025 oleh Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan yang dipimpin oleh Rudin, Sub Koordinator Substansi Kelompok Keselamatan Kapal Barang dan Peti Kemas bersama Tim KSOP Kelas IV Merauke. 


Pemeriksaan ini bertujuan memastikan seluruh kapal siap beroperasi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang di Pelabuhan Merauke, yang kerap mengalami peningkatan penumpang saat periode Nataru. 


Pemeriksaan dilakukan secara mendalam terhadap beberapa aspek, meliputi aspek teknis kapal, aspek keselamatan, aspek kenyamanan akomodasi penumpang, kelengkapan dokumen, serta kualifikasi awak kapal. 


Hasil pemeriksanaan menyatakan bahwa secara umum kapal-kapal tersebut dalam kondisi laiklaut meski terdapat beberapa temuan yang harus dipenuhi atau diperbaiki oleh pemilik atau operator sebelum pelaksanaan Angkutan Nataru.


Direktur Perkapalan dan Kepelautan Samsuddin mengatakan, kegiatan itu merupakan upaya proaktif untuk memastikan aspek keselamatan pelayaran serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat saat periode Nataru. 


“Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen Kementerian Perhubungan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa transportasi laut. Melalui uji petik ini, kami ingin memastikan semua armada yang beroperasi benar-benar laikaut dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya menjelang Nataru,” ungkap Samsuddin.


Uji Petik di Pelabuhan Merak

Menjelang Nataru, aktivitas angkutan penyeberangan meningkat signifikan. Salah satu jalur penyeberangan paling vital yaitu Merak–Bakauheni yang menjadi pintu utama konektivitas antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera akan dilalui oleh ribuan kendaraan dan penumpang akan melintasi perairan Selat Sunda setiap harinya.


Untuk memastikan keselamatan pelayaran sebagai prioritas utama, Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan yang dipimpin Ahmat Soleh, Sub Koordinator Kelompok Keselamatan Kapal Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan bersama Tim KSOP Kelas I Banten melaksanakan uji petik di Pelabuhan Merak tanggal 27-28 November 2025.


Tim bersama-sama memeriksa semua aspek keselamatan pada beberapa kapal penyeberangan, yaitu kapal KMP. Portlink, KMP. ALS Elvina, KMP. BSP 1, dan KMP. Reinna. Seluruh kapal yang diperiksa secara umum dalam kondisi laiklaut namun terdapat beberapa temuan yang harus segera dipenuhi oleh operator.


Dengan dilakukannya langkah proaktif ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berharap selama masa libur Natal dan Tahun Baru, seluruh pengguna jasa transportasi laut dapat merasakan pelayanan yang optimal dengan tetap mengutamakan keselamatan sebagaimana prinsip “Zero Compromise for Safety”.


Sebelumnya, Tim Direktorat Perkapalan dan Kepelautan juga telah melakukan uji petik di beberapa pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, Ambon, Bitung, Dumai, Sorong, Kendari, Batulicin, Ternate, Kupang, Tanjung Wangi, dan Muara Angke serta serentak dilaksanakan oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut pada tanggal 1-30 November 2025. 


(Sonny H. Sayangbati).

IPCM Raih PENGHARGAAN dan MASUK Ke PAPAN UTAMA : KEPERCAYAAN INVESTOR MENINGKAT


 



JAKARTA (MPN News) - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), anak usaha dari Pelindo Group yang bergerak di bidang jasa pemanduan dan penundaan kapal, kembali menegaskan posisinya sebagai penyedia layanan kepelabuhanan yang unggul melalui pencapaian pada ajang CSA Awards 2025. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) bekerja sama dengan CSA Community, yang tahun ini memasuki tahun ketujuh pelaksanaannya mengusung tema "Navigating Changes, Unlocking Opportunity: Towards a Resilient and Sustainable Capital Market".



Dalam penyelenggaraan tahun ini, IPCM meraih apresiasi untuk kategori Excellence in Ports Services and Sustainability. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan proses penilaian komprehensif melalui voting para analis bersertifikasi seperti Registered Securities Analyst, Certified Securities Analyst, serta pemegang lisensi Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi, dan berbagai sertifikat kompetensi pasar modal lainnya. Penilaian ini menitikberatkan pada kekuatan fundamental perusahaan serta konsistensi IPCM dalam menjaga kinerja dan pertumbuhan berkelanjutan.



Pencapaian ini sekaligus mencerminkan pengakuan atas strategi IPCM dalam menjalankan operasional yang adaptif terhadap dinamika industri serta kondisi ekonomi global. Penghargaan tersebut juga memperkuat legitimasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta menjadi bukti kepercayaan investor dan analis terhadap arah bisnis IPCM yang dinilai solid, transparan, dan berorientasi jangka panjang.



Dalam aspek keberlanjutan, IPCM terus menunjukkan komitmen kuat melalui pelaporan program-program ESG pada Sustainability Report perusahaan. Upaya ini tercermin dari berbagai inisiatif yang berfokus pada efisiensi energi, inovasi proses, peningkatan keselamatan operasional, pengembangan SDM, serta kontribusi sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasi. Langkah-langkah ini menjadi landasan penting bagi IPCM untuk memperkuat daya saing sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dan ekosistem industri maritim nasional.



Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita, menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini. “Pengakuan dari CSA Awards 2025 merupakan bukti nyata bahwa transformasi yang kami jalankan berada di jalur yang tepat. IPCM berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja operasional, memperkuat tata kelola, dan memperluas kontribusi keberlanjutan di seluruh lini bisnis. Penghargaan ini akan menjadi energi baru bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang unggul, aman, serta berkelanjutan bagi industri kepelabuhanan Indonesia.”



Selain memperoleh penghargaan, IPCM juga mencatat pencapaian signifikan pada aspek korporasi melalui perpindahan papan pencatatan dari Papan Pengembangan ke papan utama Bursa Efek Indonesia, sebagaimana disampaikan melalui surat BEI pada 21 November 2025. Perpindahan ini mencerminkan peningkatan kualitas tata kelola, skala usaha, kinerja keuangan, serta pemenuhan seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh BEI. Status baru ini sekaligus menegaskan peningkatan kredibilitas perusahaan di mata investor.



Ke depan, IPCM akan terus memperkuat strategi pertumbuhan melalui optimalisasi armada, peningkatan efisiensi operasional, serta pengembangan layanan yang relevan dengan kebutuhan industri maritim yang semakin dinamis. Dengan fokus pada peningkatan nilai korporasi dan penguatan kepercayaan pemangku kepentingan, IPCM berkomitmen untuk berperan aktif dalam membangun pasar modal Indonesia yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan kompetitif.



(Sonny H./Redaksi MPN News).


Kamis, 27 November 2025

IPC Terminal Petikemas Cabang Pontianak Catat Peningkatan Kinerja 14,3% Sepanjang Oktober Tahun 2025


PONTIANAK (MPN News) - IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) Pontianak membukukan kenaikan kinerja operasi sebesar 14,3% pada Oktober 2025 dibanding periode yang sama di tahun 2024. Volume operasi mencapai 26.275 TEUs, naik dari 22.994 TEUs pada Oktober tahun lalu. Pencapaian ini menegaskan tren pertumbuhan positif terminal petikemas terbesar di Kalimantan Barat tersebut.

 
“Kenaikan ini membuktikan bahwa kekuatan utama kami ada pada produktivitas di lapangan. Dengan peningkatan handling per call, kami ingin memastikan kelancaran arus logistik Kalimantan Barat tetap terjaga,” ujar M. Loutfie Hidayat, Manager IPC TPK Area Pontianak.

 
Pertumbuhan kinerja dipicu oleh peningkatan jumlah kontainer ukuran 40 feet yang mencapai 24%, produktivitas bongkar muat di kapal yang menembus 611 TEUs per call, serta penambahan 14 call dari salah satu pelayaran pada periode Oktober 2025.

 
Melansir data BPS Kalimantan Barat, kondisi ekspor pada September 2025 justru mengalami penurunan tajam hingga 71%, dari USD 222,93 juta pada 2024 menjadi USD 63,22 juta pada 2025. Meski demikian, impor naik tipis sebesar 0,3%.

 
Kontras menarik muncul ketika aktivitas perdagangan tampak lesu di September, namun kinerja pelabuhan kembali menunjukkan penguatan pada Oktober melalui peningkatan arus petikemas, utamanya dari sektor logistik domestik dan pengiriman barang konsumsi serta manufaktur.

 
“Di tengah tren ekspor yang sedang menurun, operasi pelabuhan harus menjadi penggerak, bukan sekadar pengikut pasar. Kami berkomitmen mendorong kinerja logistik agar perdagangan Kalimantan Barat kembali pulih,” pungkas Loutfie.


(Sonny HS./Redaksi MPN News).

Bali Gapura Marina Luncurkan Dock Pertama (Dock B), Siap Layani Puluhan Yacht

 



BALI (MPN News) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melalui subholdingnya, PT Pelindo Solusi Logistik, bersama mitra Marina Development Indonesia (MDI) meresmikan pengoperasian Dock B Bali Gapura Marina, Area Pengembangan 1 Pelabuhan Benoa, Bali.



Peresmian ini menandai dimulainya operasi parsial Bali Benoa Gapura Marina sebagai marina full service berstandar internasional pertama di Indonesia, sekaligus menjadi capaian penting dalam pengembangan kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).



Dock B merupakan satu dari lima dock yang menjadi bagian inti dari pengembangan marina tahap awal, serta melanjutkan momentum ground breaking Bali Gapura Marina pada September Mei 2025.

Pembangunan Dock B dimulai pada bulan September Juli 2025 dengan pemasangan 11 modul ponton yang membentang hingga 192 163 meter dan mampu menopang beban minimal sekitar 500 550 kg per meter persegi.



Dengan diluncurkannya fasilitas ini, kini Bali Gapura Marina siap untuk mulai menerima kunjungan puluhan kapal yacht, dengan beberapa fasilitas esensial seperti air bersih, listrik dan logistik kapal yang sesuai standar internasional. Pengembangan fasilitas premium ini adalah langkah strategis untuk memperkuat misi Indonesia untuk bersaing di pasar wisata yacht dan pariwisata marina premium yang sedang tumbuh pesat.



Kepala Bappenas Republik Indonesia, yang diwakili oleh Direktur Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital, Wahyu Wijayanto, S.I.P, M.A., Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S , dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengembangan area wisata marina premium di Benoa ini telah menjadi salah satu perhatian dari Bappenas.



“Sejalan dengan RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029, pengembangan pariwisata maritime berkelanjutan menjadi salah satu target dalam pembangunan nasional 2025-2029. Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang kemaritiman, oleh karenanya kami mendukung pengembangan BMTH oleh Pelindo terutama dalam pembangunan Bali Gapura Marina sebagai marina premium di Indonesia,” ucapnya.



Direktur Teknik PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Muhammad. Suriawan Wakan, menjelaskan bahwa pencapaian ini menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi strategis untuk menjadi destinasi utama berdiri di antara destinasipariwisata maritim terkemuka di dunia.



“Bali Gapura Marina bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan komitmen bersama untuk membuka peluang baru, dan meningkatkan standar layanan wisata maritim premium Indonesia. p Kehadiran Bali Gapura Marina diharapkan akan menjadi pemantik lahirnya marina-marina premium lainnya di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan baru di dunia pariwisata maritim internasional.Peresmian ini menegaskan komitmen Pelindo untuk memperkuat pengembangan marina kelas dunia di berbagai wilayah,” jelasnya.



Gubernur Propinsi Bali, I Wayan Koster, dalam kehadirannya pada acara Pilot Launching Bali Gapura Marina, menyatakan dukungannya dan menegaskan urgensi pembangunan Bali Gapura Marina.

"Bali sebagai destinasi wisata utama dunia sudah sejak lama memerlukan fasilitas berstandar internasional seperti marina ini," ujar Koster.



“Melalui pengembangan Bali Gapura Marina ini, kami ingin menyampaikan bahwa Pelindo berkomitmen untuk memajukan pelabuhan tidak hanya dari sisi kelogistikan namun juga dari sisi pariwisata maritim. Kehadiran Bali Gapura Marina diharapkan akan menjadi pemantik lahirnya marina-marina premium lainnya di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan baru di dunia pariwisata maritim internasional.



“Kami terus mengakselerasi pengembangan fasilitas marina di Indonesia, termasuk menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai homeport berstandar internasional dalam kerangka Bali Maritime Tourism Hub. Progres pengembangan Bali Benoa Marina akan terus kami percepat demi mewujudkan visi jangka panjang perusahaan dalam mendorong Indonesia sebagai pusat aktivitas maritim global,” jelasnya.



Untuk menjamin layanan dan keamanan terbaik, seluruh teknologi, dan operasional Bali Benoa MarinaBali Gapura Marina mengacu pada standar dermaga internasional. Penerapannya didasarkan pada Kode Manajemen Keselamatan Internasional (IMS) , termasuk Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal Internasional (ISPS)., serta Protokol PIANC dari Asosiasi Infrastruktur Transportasi Air Dunia.



Dukungan strategis terhadap operasional marina turut disampaikan oleh PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), subholding Pelindo di bidang logistik dan hinterland development selaku pengelola Kawasan Area Pengembangan I BMTH. Direktur Komersial dan Teknik SPSL, Ruri I. Rachmaputri, menegaskan bahwa Bali Gapura Marina adalah tonggak penting (milestone) dari komitmen perusahaan untuk membangunpembangunan ekosistem marina tourism hub berkelas dunia yang mengedepankan keberlanjutan dan keunggulan teknologi di Indonesia.



"Kami mengimplementasikan integrasi holistikholistik dalam pengembangan marina ini, meliputi kenyamanan pengalaman berlayar, penyediaan layanan premium, dan infrastruktur modern. Upaya ini bertujuan untuk mendorong posisi Indonesia sebagai aktor utama dalam industri pariwisata maritim global," ujarnya.



PT Marina Development Indonesia selaku pengembang dan operator Bali Gapura Marina menyatakan optimismenya atas progres pembangunan marina. Pembangunan marina ini merupakan hasil dari kolaborasi intensif dengan mitra strategis, termasuk PT Marina Development Indonesia, yang berpengalaman dalam pengelolaan fasilitas marina dan area komersial pendukungnya.



“Peluncuran Dock B adalah sebuah awal. Target launching dock C dan D pada awal triwulan II 2026 dan untuk full service tahun 2028. Bali Benoa MarinaBali Gapura Marina akan menjadi marina full service berstandar internasional pertama di Indonesia, dan kedepan kami memiliki ambisi untuk menjadikan marina ini yang terbesar di Asia Tenggara.akan menjadi marina terbesar di Asia Tenggara. Kami berkomitmen untuk mewujudkan masa depan dunia marina di Indonesia,” penjelasan Ulf Backlund, 



Direktur Utama PT Marina Development Indonesia. Dengan dioperasikannyailuncurkannya fasilitas ini, kini Bali Gapura Marina siap untuk mulai menerima kunjungan puluhan kapal yacht, dengan beberapa fasilitas esensial seperti air bersih, listriklistrik, dan logistik kapalinfrastruktur docking yang sesuai standar internasional. Pengembangan fasilitas premium ini adalah langkah strategis untuk memperkuat misi Indonesia untuk bersaing di pasar wisata yacht dan pariwisata marina premium yang sedang tumbuh pesat.



“Hari ini telah dilakukan pilot launching Dock B Bali Gapura Marina, yang artinya kami sudah siap untuk melayani hingga 48 kapal yacht untuk bersandar di marina ini. Selanjutnya dock yang lain juga akan segera siap diluncurkan sehingga kapasitas layanan yang ditawarkan akan semakin besar. Progres akan terus kami monitor untuk mewujudkan adanya full operation Bali Gapura Marina pada tahun 2028.”, penjelasan Ulf Backluncd, Direktur PT Marina Development Indonesia.



Dukungan dan harapan atas kelancaran operasional Bali Gapura Marina juga turut disampaikan oleh Gubernur Propinsi Bali, I Wayan Koster. Kehadiran Bali Gapura Marina dinilai melengkapi upaya pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa sebagai pusat wisata maritime premium Indonesia serta mendukung tumbuhnya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.



“Pembangunan marina berstandar internasional ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata bahari Bali dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta pariwisata maritim dunia. Selain itu secara langsung juga diharapkan pembangunan marina ini akan membawa dampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi Bali senantiasa mendukung inisiatif pengembangan wilayah yang semakin menguatkan peran Bali sebagai destinasi wisata maritim dunia,” ungkapnya.



Setelah dilaksanakannya pilot launching Dock B ini, pengembangan akan diteruskan dengan pembangunan Dock C dan D yang ditargetkan akan selesai pada kuartal pertama 2026. Full operation marina ditargetkan pada tahun 2028, dimanaKe depan, Pembangunan yang progresif ini terus dilakukan untuk menjaga ketercapaian target full operation Bali Gapura Marina pada tahun 2027 2028 yangakan telah dilengkapi dengan , yacht club, service station serta fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, di Area Pengembangan I BMTH juga akan dibangun, pusat area perbelanjaan, serta dan leisure activitypusat hiburan premium untuk yang menghadirkan pengalaman berlayar yang lebih lengkap dan menyenangkanmengesankan bagi para pengunjung di Benoa.



Secara keseluruhan, kehadiran marina ini tidak hanya mencerminkan komitmen Pelindo terhadap standar layanan dan keselamatan, tetapi juga menegaskan keseriusan dalam membangun ekosistem pelabuhan pariwisata yang terintegrasi, tangguh, dan berkelanjutan. Bali Benoa Marina kini siap memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan dalam peta pariwisata maritim dunia.



(Sonny HS/Redaksi MPN News).

 

Rabu, 26 November 2025

Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Participates in the 12th North 'Jakarta Rumah Kita'




NORTH JAKARTA (MPN News) - On Saturday, November 15, 2025, the North Jakarta Reflection was held in conjunction with the 12th anniversary of North 'Jakarta Rumah Kita' at the West Plaza of the North Jakarta Mayor's Office.


The event proceeded smoothly, featuring a series of national speeches, remarks from regional leaders, and the cutting of the tumpeng (rice cone) for the 12th anniversary of JURK. 

The event was also marked by the signing of an Integrity Pact by the Forkopimko (Regional Leadership Communication Forum) and community organizations as a commitment to maintaining synergy and order in the region.

(MPN News Editorial Team).

Port Connect 2025: Synergy between PTP Non-Container and IPCC to Develop Young Talent for the Maritime Economy




IDONESIA (MPN News) - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) together with PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX:IPCC) coincided with the commemoration of National Teachers' Day 2025, reaffirming their real commitment and strengthening strategic collaboration in supporting the development of young talent through the Port Connect 2025 program.


Carrying the theme "Confident Youth, Connected Ports, Stronger Economy", this activity is not only an educational platform, but also a symbol of synergy between the world of education and the port industry, as well as a manifestation of the implementation of sustainable corporate social and environmental responsibility.


The event, held in the Multipurpose Room of the Faculty of Social Sciences and Law, Jakarta State University, brought together 100 core participants from students, lecturers, and industry practitioners. The keynote speakers were Dwi Rahmad Toto Sugiarto (Director of Commercial & Business Development) and Sugeng Mulyadi (President Director of IPCC), who delivered a Port Insight Talk on Multipurpose Business Clusters.


This discussion highlighted the role of multipurpose ports not only as cargo transit points, but also as integrated economic centers through the formation of business clusters.


In addition to the insight-sharing session, the event also featured a Thematic Discussion with students from the Public Relations and Digital Communication Study Program and the Port Management and Maritime Logistics Study Program, moderated by experienced academics and practitioners.


This activity is designed to open up space for interactive dialogue, enrich students' perspectives on the dynamics of the port industry, and foster a spirit of cross-sector collaboration.


Furthermore, the company's commitment to education is demonstrated by providing educational support equipment to outstanding students from both study programs. This initiative underscores PTP Nonpetikemas and IPCC's commitment to supporting the younger generation to better prepare them for global challenges.


Deputy Dean I of the Faculty of Social Sciences and Law, Jakarta State University (UNJ), Dr. Kurniawati, M.Si said, "The company introduction activity, especially the port world, for the academic community in the two departments of Social Sciences and Public Relations and Maritime Transportation and Logistics Management is the main gateway to open students' insights that the world of work is not always about being a civil servant, but a career in a private company can be one of the best choices," said Kurniawati.


"For the IPCC, Port Connect is concrete evidence that collaboration across companies and the educational world can produce a generation that is not only confident but also ready to compete globally. We are committed to continuing to support initiatives that strengthen the port ecosystem while simultaneously providing positive social impacts for the community," said Sugeng Mulyadi, President Director of the IPCC.


"We believe the future of the port industry depends on innovative and passionate young talent. Port Connect is a crucial bridge between academia and industry, as well as a means to foster social awareness of education," said Dwi Rahmad Toto Sugiarto, Director of Commercial and Business Development at PTP Non-Container.


As part of the series of events, students were also invited to participate in an "Add Yours" contest via Instagram Stories, featuring the concept "A Day in My Life." This competition encouraged students' creativity in documenting their experiences during the event, while also expanding the reach of educational messages through social media.


With the Go Green spirit carried out in every activity, which demonstrates the concept of sustainability as a governance principle for both IPCC and PTP Non-container, on this occasion all participants were introduced to the Zero Plastic Waste campaign by providing environmentally friendly tumblers and being able to refill drinking water repeatedly according to their needs.


Port Connect 2025 is not only an educational forum, but also a symbol of ongoing collaboration between ports, education, and society.


(MPN News Editorial Team).


Space Iklan Bawah Halaman 1


Space Iklan Bawah Halaman 4